Minggu, 06 Februari 2011

wellfare ekonomi

Statement of Authorship

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan lain yang saya gunakan tanpa menyebutkan sumbernya. Materi tidak akan belum pernah disajikan atau digunakan sebagai bahan untuk makalah atau tugas pada mata ajaran lain kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menyatakan menggunakannya. Saya atau kami memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan itu dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiatisme.

Nama : Faizatul Fitriyah
NIM : C04209055
Tanda Tangan :
Mata Kuliah : Teori Ekonomi Makro 2
Judul Makalah/Tugas : Jelaskan Konsep Welfare dan Bagaimana Penerapannya pada Perekonomian Indonesia.
Tanggal : 17 Oktober 2010
Dosen : Ahmad Room Fitrianto, SE., Mei., MA

JELASKAN KONSEP WELFARE DAN BAGAIMANA
PENERAPANNYA PADA PEREKONOMIAN INDONESIA

A. Pendahuluan
Ketika berbicara tentang konsep Welfare ekonomi, pastinya tidak akan lepas dari yang namanya pertumbuhan, karena ketika ada yang namanya welfare maka di sana juga akan membicarakan pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi cenderung untuk terjadi dan terjadi lagi, citreous paribus, dan pertanyaan yang muncul adalah, apakah hambatan yang membayang-bayangi cet.par.? ....kita harus membangun sebuah penjelasan baru tentang bagaimana pertumbuhan mulai berlangsung, dan untuk itu pendekatan yang tampaknya paling mungkin membuahkan hasil adalah menghilangkan segala bentuk hambatan, dan bukan mencari-cari mukjizat. (Jones, 1998, hlm. 186,193-194)
Di sini saya akan memberikan selayang pandang atas ekonomi Indonesia sejak tahun 1966. Dalam lingkup pembangunan ekonomi yang lebih luas, di sini kita akan mengkaji berbagai dimensi pesatnya pertumbuhan ekonomi dan konsep welfare ekonomi yang diterapkan pada perekonomian Indonesia. (Hal Hill, 2003: 17)
Perekonomian Indonesia pulih dengan cepat dari kekacauan yang terjadi pada paruh pertama dekade 1960an. Sejak saat itu pertumbuhan ekonomi yang cepat paling sedikit 5% pertahun, sejak saat itu pertumbuhan ekonomi cepat sampai tahun 1982. Sejalan dengan berdatangnya investasi minyak bumi dan gas dalam jumlah besar menggenjot pertumbuhan industri hingga sepuluh persen, ketika perubahan kebijakan yang diterapkan pada pertengahan dekade 1980an mulai terlihat hasilnya. (Hal Hill, 2003: 17)

B. Pembahasan
Pertumbuhan ekonomi yang pesat secara terus menerus memungkinkan negara memberikan sesuatu yang lebih baik kepada negaranya baik dari segi makanan, sumber daya yang lebih banyak untuk perawatan dan kesehatan dan pendidikan. (Samuelson, 2004: 247-248)
Konsep welfare ekonomi di sini bisa dilihat dari (1) Sektor industri, hal ini dikarenakan peningkatan yang dramatis dalam kapasitas industri pengolahan akibat keberhasilan diatasinya kekurangan permintaan konsumen, eksploitasi sumber daya mineral yang lebih efektif dan sebagai akibat pesatnya kenaikan kegiatan konstruksi. (2) Sektor pertanian bersifat lebih stabil, hal ini disebabkan karena ketika pertumbuhan yang tinggi berhasil meletakkan dasar bagi keberhasilan mencapai swasembada beras pada tahun 1985. (3) Sektor jasa yang lebih dekat hubungannya dengan tingkat pertumbuhan ekonomi disebabkan karena input jasa tumbuh lebih cepat dari GDP, sehingga kadang orang menyebutnya sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi karena pertumbuhan sektor ini sangat terkait dengan belanja pemerintah. (4) Kinerja ekspor merupakan faktor yang penting dalam pembangunan ekonomi karena rasio ekspor/GDP meningkat 2 kali lipat antara tahun 1971 dan 1974. (Hal Hill, 2003: 20-21)
Baiklah, di sini saya akan memperlihatkan kontribusi sektoral terhadap pertumbuhan GDP 1967-1992 (% pertumbuhan terhadap GDP riil) dari ini kita akan bisa mengetahui konsep welfare dan penerapannya pada perekonomian Indonesia.
Sektor Pemulihan
1967 - 73 Kejayaan Minyak Bumi
1973 - 81 Resesi
1982 - 86 Pertumbuhan
Ekspor
(1987 - 92)
Pertanian 28,2 16,4 23,2 10,4
Pertambangan 12,8 4,9 -5,0 7,4
Manufaktur 10,0 22,9 28,9 29,2
Fasilitas Umum 0,6 1,1 2,5 1,2
Konstruksi 7,3 8,8 2,0 9,3
Perdagangan 25,4 17,2 12,5 18,3
Transportasi 4,2 8,0 10,5 7,3
Keuangan 4,3 2,8 4,7 7,1
Perumahan 1,6 4,3 3,2 1,6
Administrasi Pemerintah 3,8 12,6 15,5 5,4
Jasa Lainnya 1,6 1,1 2,2 2,8
Total 100 100 100 100
Rata-Rata Pertumbuhan GDP, % (7,90) (7,51) (4,01) (6,73)

(tabel ini dikutip dari buku karangan Hal Hill, 2003: 31)
Tingkat penanaman modal juga mendorong terjadinya perubahan teknologi yang cepat dan meletakkan dasar bagi pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan, karena kemajuan di bidang teknologi juga memberikan dasar atau prakondisi untuk berlangsungnya pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan serta penyesuaian kelembagaan dan ideologi harus diciptakan, karena teknologi tanpa dibarengi dengan pembaharuan di bidang sosial sama saja dengan bolam lampu tanpa listrik. (Michael P. Todaro, 1994: 163-164) Kemajuan teknologi menjadi unsur vital dari kemajuan standar hidup yang pesat dalam sejarah, sehingga teknologi dapat menggalakkan perkembangan ekonomi dan meningkatkan produktivitas. (Sadono Sukirno, 2000: 448)
Hal ini berarti teknologi juga termasuk welfare ekonomi di Indonesia sehingga negara Indonesia terus berkembang dengan pesatnya. (http://openx.detik.com) Di sisi lain modal fisik juga termasuk ke dalam konsep yang menyebabkan welfare ekonomi karena para pekerja akan lebih produktif jika modal fisiknya lengkap dan memperbaiki kelas pekerja dan menaikkan gajinya. (Vic George & Paul Wilding, 1992: 96)
Sumber Daya Alam juga merupakan input-input produksi yang disediakan oleh alam, tanah, air, sungai dan deposit-deposit mineral, di mana ketika Sumber Daya Alam lancar dan tak ada hambatan maka ia akan menyebabkan welfare sehingga perekonomian Indonesia berkembang dan lancar. (N. Gregory Mankiw, 2000: 174)
Berkembangnya sumber daya modal yang dibutuhkan manusia untuk mengelola SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber modal berupa barang-barang modal sangat penting dalam welfare ekonomi karena ia juga bisa meningkatkan produktivitas. (http//café-ekonomi-blogspot.com/2009/05/ makalah-pertumbuhan-ekonomi-html)
Perdagangan luar negeri juga dapat menjadi perangsang dalam pertumbuhan ekonomi yang pesat karena adanya pertukaran yang menguntungkan sebagaimana yang dikemukakan oleh tradisi tradisional. (Michael P. Todaro, 1994: 35)
Perlu diperhatikan bahwasanya kemajuan ekonomi sangat ditentukan oleh entrepreneurship dalam masyarakat, jiwa usaha berarti pemilik modal mampu melihat peluang dan berani mengambil resiko membuka usaha baru maupun memperluas yang telah ada. (Drs. Robinson Tarigan, M.R.P., 2005: 54-55)

C. Kesimpulan
Baiklah, di sini saya akan menyimpulkan bahwasanya konsep welfare ekonomi juga bisa dilihat dari sektor industri, pertanian, sektor jasa, penanam modal (investasi), berkembangnya teknologi, perdagangan luar negeri dan berkembangnya Sumber Daya Alam dan modal dikarenakan dari tiap-tiap sektor yang saya sebutkan di atas dapat merangsang pertumbuhan ekonomi khususnya Indonesia. Sehingga perekonomian di Indonesia dapat melangkah dengan pesatnya.
Agar perekonomian Indonesia tetap pada welfarenya, marilah kita sebagai warga negara Indonesia ikut mendorong perekonomian yang ada di Indonesia dari berbagai sektor dengan cara melestarikan sumber daya yang ada.
Inilah yang dapat saya jabarkan tentang konsep welfare ekonomi dan penerapannya di Indonesia, mohon kritik dan sarannya di sela-sela kesalahan dalam pembuatan essai ini, dan terima kasih atas motivasinya.


DAFTAR PUSTAKA
George, Vic & Paul Wilding. 1992. Ideologi dan Kesejahteraan Rakyat. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta.
Hill, Hal. 2001. Ekonomi Indonesia Edisi Kedua. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
http//café-ekonomi-blogspot.com/2009/05/ makalah-pertumbuhan-ekonomi-html
http://openx.detik.com
Mankiw, N. Gregory. 2000. Teori Makro Ekonomi, Erlangga. Jakarta.
Nordhaus, Samuelson 1004. Ilmu Makro Ekonomi. Media Global Edukasi. Jakarta
Sukirno, Sadono. 2000. Makro Ekonomi Modern. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Tarigan, Drs. Robinson. 2005. Ekonomi Regional. PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Todaro, Michael P. 1994. Ekonomi untuk Negara Berkembang. Bumi Aksara, Jakarta.
Todaro, Michael P. 1994. Pembangunan Ekonomi. PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta

1 komentar: