Kamis, 24 Februari 2011

puisi kebangsaan

TKI, WAJAH BURAM BANGSA

Oleh : FAIZATUL FITRIYAH ***

Hiruk pikuk kehidupan tanah air
Memaksamu inklud pada kehidupan rakyat seberang
Yakin kebahagiaan akan kau dapatkan
Bumi,langit menyaksikan langkahmu
Tersenyum di balik belaian tanganmu
Melangkah kenegeri orang
“PAHLAWAN DEVISA” kau sandang
Gelar dari negerimu bak kata sanjungan
Berkat profit yang kau limpahkan
Padahal apa yang ia lakukan
Ia kaku tak bergerak
Seperti tumpukan salju di gurun es
DIAM…….
Kadang meleleh ,tak ada perubahan
Kau teriak ….!
Menahan kesakitan
Mati,.ataukah setengah mati ???
Hanya kolong jembatan jadi tempat berteduh
Tak peduli apa yang terjadi
Kericuhan kerap kali ramai
Pemerkosaan berulang kali terjadi
Kemanakah Negerimu ?
Mana janji negerimu ?
Melindungi semua rakyatnya
Ataukah masih sibuk memilih?
Rakyat yang mana yang patut diindungi.

*** Penulis adalah Alumni PP.At-Taufiqiyah Sumenep sekaligus Mahasiswa Fakultas syari’ah Jurusan Ekonomi Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya.


No hp:087850138164























KETIKA BHINNEKA TUNGGAL IKA KONFLIK SARA

Oleh : FAIZATUL FITRIYAH ***

Satu demi satu urat nadi bangsa ini berkurang
Oleh keangkuhan dan keserakahan
Semakin aku tak bisa menemukan
Sinar kedamaian kuharapkan
Korupsi,kolusi,nepotisme,hukum,politik,sampai pendustaan agama
Semakin tak bias dikendalikan
Satu demi satu semuanya hilang…
Masikah harus terbang,sakti seperti dlu
Padahal sayapmu semakin rapuh oleh usia
Peralatan senjata tak dapat membentengimu
Hanya kesadaran dari rakyat dan musnahnya penguasa yang bejat
Satu demi satu semuanya telah hilang
Bhinneka tunggal ika tak lagi jadi pedoman
Persatuan Indonesia tak lagi di suarakan
Apakah yang akan terjadi 10 Tahun yang akan datang ?
Satu demi satu semuanya hilang…




*** Penulis adalah Alumni PP.At-Taufiqiyah sumenep sekaligus Mahasiswa Fakultas syari’ah Jurusan Ekonomi Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya.


No hp:087850138164

Tidak ada komentar:

Posting Komentar